Senin, 17 September 2012

sejarah filsafat



FILSAFAT ILMU

Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Plato menyebut Socrates sebagai philosophos (filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi yang berarti pencarian yang dilakukan oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang memiliki kesadaran diri dan akal sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan bersifat spiritual. Sebelum Socrates ada satu kelompok yang menyebut diri mereka sophist (kaum sofis) yang berarti cendekiawan. Mereka menjadikan persepsi manusia sebagai ukuran realitas dan menggunakan hujah-hujah yang keliru dalam kesimpulan mereka.
Sehingga kata sofis mengalami reduksi makna yaitu berpikir yang menyesatkan. Socrates karena
kerendahan hati dan menghindarkan diri dari pengidentifikasian dengan kaum sofis, melarang dirinya disebut dengan seorang sofis (cendekiawan). Oleh karena itu istilah filosof tidak pakai orang sebelum Socrates (Muthahhari, 2002). Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia. Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis dan filsafat praktis.
Filsafat teoretis mencakup:
a.       ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi, ilmu pertambangan, dan astronomi;
b.      ilmu eksakta dan matematika;
c.       ilmu tentang ketuhanan dan metafisika.
Filsafat praktis mencakup:
a.       norma-norma (akhlak);
b.      urusan rumah tangga;
c.       sosial dan politik.


Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis. Berarti filsafat merupakan sebuah proses bukan sebuah produk. Maka proses yang dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis, dan mengikuti pronsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak. Dengan demikian filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu (Takwin, 2001).

Defenisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah masalah falsafi pula. Menurut para ahli logika ketika seseorang menanyakan pengertian (defenisi/hakikat) sesuatu, sesungguhnya ia sedang bertanya tentang macam-macam perkara. Tetapi paling tidak bisa dikatakan bahwa “falsafah” itu kira-kira merupakan studi yang didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk ini, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu dan akhirnya dari proses-proses sebelumnya ini dimasukkan ke dalam sebuah dialektika. Dialektika ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk daripada dialog. Adapun beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof adalah:
a. Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.
b.Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar secara    nyata.
c. Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan
                                 sumber daya, hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya.
d.      Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan
                                 pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.
e. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu Anda melihat apa yang

Anda katakan dan untuk menyatakan apa yang Anda lihat. Plato (427–348 SM) menyatakan filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli. Sedangkan Aristoteles (382–322 SM) mendefenisikan filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Sedangkan filosof lainnya Cicero (106–043 SM) menyatakan filsafat ialah ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya. Filsafat ialah ilmu pengetahuan terluhur dan keinginan untuk mendapatkannya. Menurut Descartes (1596–1650), filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya. Sedangkan Immanuel Kant (1724–1804) berpendapat filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya 4 persoalan:
a. Apakah yang dapat kita ketahui?
Jawabannya termasuk dalam bidang metafisika.
b. Apakah yang seharusnya kita kerjakan?
Jawabannya termasuk dalam bidang etika.
c. Sampai di manakah harapan kita?
Jawabannya termasuk pada bidang agama.
d. Apakah yang dinamakan manusia itu?
Jawabannya termasuk pada bidang antropologi.

Setidaknya ada tiga karakteristik berpikir filsafat yakni:
1.      Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin tahu hakikat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin yakin apakah ilmu ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa sombong dan paling hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates menyatakan dia tidak tahu apa-apa.
2.      Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak saja begitu percaya bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu itu benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus dimulai dengan menentukan titik yang benar.
3.      Spekulatif: dalam menyusun sebuah lingkaran dan menentukan titik awal sebuah lingkaran yang sekaligus menjadi titik akhirnya dibutuhkan sebuah sifat spekulatif baik sisi proses, analisis maupun pembuktiannya. Sehingga dapat dipisahkan mana yang logis atau tidak. Sir Isacc Newton, seorang ilmuwan yang sangat terkenal, President of the Royal Society memiliki ketiga karakteristik ini. Adabanyak penyempurnaan penemuan-penemuan ilmuwan sebelumnya yang dilakukannya. Dalam pencariannya akan ilmu, Newton tidak hanya percaya pada kebenaran yang sudah ada (ilmu pada saat itu). Ia menggugat (meneliti ulang) hasil penelitian terdahulu seperti logika aristotelian tentang gerak dan kosmologi, atau logika cartesian tentang materi gerak, cahaya, dan struktur kosmos. “Saya tidak mendefenisikan ruang, tempat, waktu dan gerak sebagaimana yang diketahui banyak orang” ujar Newton. Bagi Newton tak ada keparipurnaan, yang ada hanya pencarian yang dinamis, selalu mungkin berubah dan tak pernah selesai.“ku tekuni sebuah subjek secara terus menerus dan ku tunggu sampai cahaya fajar pertama datang perlahan, sedikit demi sedikit sampai betulbetulterang”.

1.2. Munculnya Filsafat
Filsafat, terutama filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kirakira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikirpikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filosof ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filosof-filosof Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Socrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “komentarkomentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.

1.3. Klasifikasi Filsafat
Di seluruh dunia, banyak orang yang menanyakan pertanyaan yang sama dan membangun tradisi filsafat, menanggapi dan meneruskan banyak karya-karya sesama mereka. Oleh karena itu filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan budaya. Pada dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi: “Filsafat Barat”, “Filsafat Timur”, dan “Filsafat Islam”.

Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno.Menurut Takwin (2001) dalam pemikiran barat konvensional pemikiran yang sistematis, radikal, dan kritis seringkali merujuk pengertian yang ketat dan harus mengandung kebenaran logis. Misalnyaa liran empirisme, positivisme, dan filsafat analitik memberikan criteria bahwa pemikiran dianggap filosofis jika mengadung kebenaran korespondensi dan koherensi. Korespondensi yakni sebuah pengetahuan dinilai benar jika pernyataan itu sesuai dengan kenyataan empiris.
Contoh
jika pernyataan ”Saat ini hujan turun”, adalah benar jika indra kita menangkap hujan turun, jika kenyataannya tidak maka pernyataannya dianggap salah. Koherensi berarti sebuah pernyataan dinilai benar jika pernyataan itu mengandung koherensi logis (dapat diuji dengan logika barat). Dalam filsafat barat secara sistematis terbagi menjadi tiga bagian besar yakni:
(a) bagian filsafat yang mengkaji tentang ada (being),
(b)bidang filsafat yang mengkaji pengetahuan (epistimologi dalam arti luas),
(c) bidang filsafat yang mengkaji nilai-nilai menentukan apa yang seharusnya dilakukan manusia (aksiologi).

Beberapa tokoh dalam filsafat barat yaitu:
1.      Wittgenstein mempunyai aliran analitik (filsafat analitik) yang dikembangkan di negara-negara yang berbahasa Inggris, tetapi juga diteruskan di Polandia. Filsafat analitik menolak setiap bentuk filsafat yang berbau ″metafisik”. Filsafat analitik menyerupai ilmu-ilmu alam yang empiris, sehingga kriteria yang berlaku dalam ilmu eksata juga harus dapat diterapkan pada filsafat. Yang menjadi obyek penelitian filsafat analitik sebetulnya bukan barang-barang, peristiwa-peristiwa, melainkan pernyataan, aksioma, prinsip. Filsafat analitik menggali dasar-dasar teori ilmu yang berlaku bagi setiap ilmu tersendiri. Yang menjadi pokok perhatian filsafat analitik ialah analisa logika bahasa sehari-hari, maupun dalam mengembangkan sistem bahasa buatan.
2.      Imanuel Kant mempunyai aliran atau filsafat ″kritik” yang tidak mau melewati batas kemungkinan pemikiran manusiawi. Rasionalisme dan empirisme ingin disintesakannya. Untuk itu ia membedakan akal, budi, rasio, dan pengalaman inderawi. Pengetahuan merupakan hasil kerja sama antara pengalaman indrawi yang aposteriori dan keaktifan akal, faktor priori. Struktur pengetahuan harus kita teliti. Kant terkenal karena tiga tulisan:
(1) Kritik atas rasio murni, apa yang saya dapat ketahui.Ding an sich, hakikat kenyataan yang dapat diketahui. Manusiahanya dapat mengetahui gejala-gejala yang kemudian oleh akal terus ditampung oleh dua wadah pokok, yakni ruang dan waktu. Kemudian diperinci lagi misalnya menurut kategori sebab dan akibat dst. Seluruh pengetahuan kita berkiblat pada Tuhan, jiwa,dan dunia.
(2) Kritik atas rasio praktis, apa yang harus saya buat.Kelakuan manusia ditentukan oleh kategori imperatif, keharusan mutlak: kau harus begini dan begitu. Ini mengandaikan tigapostulat: kebebasan, jiwa yang tak dapat mati, adanya Tuhan.
 (3) Kritik atas daya pertimbangan. Di sini Kant membicarakan peranan perasaan dan fantasi, jembatan antara yang umum dan yang khusus.

3.      Rene Descartes. Berpendapat bahwa kebenaran terletak pada diri subyek. Mencari titik pangkal pasti dalam pikiran dan pengetahuan manusia, khusus dalam ilmu alam. Metode untuk memperoleh kepastian ialah menyangsikan segala sesuatu. Hanya satu kenyataan tak dapat disangsikan, yakni aku berpikir, jadi aku ada. Dalam mencari proses kebenaran hendaknya kita pergunakan ide-ide yang jelas dan tajam. Setiap orang, sejak ia dilahirkan, dilengkapi dengan ide-ide tertentu, khusus mengenai adanya Tuhan dan dalil-dalil matematika. Pandangannya tentang alam bersifat mekanistik dan kuantitatif. Kenyataan dibaginya menjadi dua yaitu: “res extensa dan res copgitans”.


Filsafat Timur
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Tiongkok, dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas filsafat timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bias dikatakan untuk filsafat barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. Namanama beberapa filosof: Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi, dan lain-lain.

Pemikiran filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak sistematis, dan tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih dianggap agama dibanding filsafat. Pemikiran timur tidak menampilkan sistematika seperti dalam filsafat barat. Misalnya dalam pemikiran Cina sistematikanya berdasarkan pada konstrusksi kronologis mulai dari penciptaan alam hingga meninggalnya manusia dijalin secara runut (Takwin, 2001). Belakangan ini, beberapa intelektual barat telah beralih ke filsafat timur, misalnya Fritjop Capra, seorang ahli fisika yang mendalami taoisme, untuk membangun kembali bangunan ilmu pengetahuan yang sudah terlanjur dirongrong oleh relativisme dan skeptisisme. Skeptisisme terhadap metafisika dan filsafat dipelopori oleh Rene

Filsafat Islam
Filsafat Islam ini sebenarnya mengambil tempat yang istimewa. Sebab dilihat dari sejarah, para filosof dari tradisi ini sebenarnya bias dikatakan juga merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat (Yunani). Terdapat dua pendapat mengenai sumbangan peradaban Islam terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan, yang terus berkembang hingga saat ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa orang Eropa belajar filsafat dari filosof Yunani seperti Aristoteles, melalui kitab-kitab yang disalin oleh St. Agustine (354–430 M), yang kemudian diteruskan oleh Anicius Manlius Boethius (480–524 M) dan John Scotus. Pendapat kedua menyatakan bahwa orang Eropa belajar filsafat orang-orang Yunani dari buku-buku filsafat Yunani yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh filosof Islam seperti Al-Kindi dan Al-Farabi. Terhadap pendapat pertama Hoesin (1961) dengan tegas menolaknya, karena menurutnya salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories, dan Porphyry telah dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara. Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius menjadi sumberperkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di Eropa, maka John Salisbury, seorang guru besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan menyalin kembali buku Organon karangan Aristoteles dari terjemahanterjemahan berbahasa Arab, yang telah dikerjakan oleh filosof Islam  (Haerudin, 2003).

Kartanegara (2006) dalam filsafat Islam ada empat aliran yakni:
1. Peripatetik (memutar atau berkeliling) merujuk kebiasaan Aristoteles yang selalu berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat. Ciri khas aliran ini secara metodologis atau epistimologis adalah menggunakan logika formal yang berdasarkan penalaran akal (silogisme), serta penekanan yang kuat pada daya-daya rasio. Tokoh-tokohnya yang terkenal yakni: Al Kindi (w. 866), Al Farabi (w. 950), Ibnu Sina (w. 1037), Ibn Rusyd (w. 1196), dan Nashir al Din Thusi (w.1274).
2. Aliran Iluminasionis (Israqi). Didirikan oleh pemikir Iran, Suhrawardi Al Maqtul (w. 1191). Aliran ini memberikan tempat yang penting bagi metode intuitif (irfani). Menurutnya dunia ini terdiri dari cahaya dan kegelapan. Baginya Tuhan adalah cahaya sebagai satu-satunya realitas sejati (nur al anwar), cahaya di atas cahaya.
3. Aliran Irfani (Tasawuf). Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang bersifat supra-rasional. Jika pengenalan rasional bertumpu pada akal maka pengenalan sufistik bertumpu pada hati. Tokoh yang terkenal adalah Jalaluddin Rumi dan Ibn Arabi.
4. Aliran Hikmah Muta’aliyyah (Teosofi Transeden). Diwakili oleh seorang filosof syi’ah yakni Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami yang dikenal dengan nama Shadr al Din al Syirazi, Atau yang dikenal dengan Mulla Shadra yaitu seorang filosof yang berhasil mensintesiskan ketiga aliran di atas.

1.4. Filsafat Ilmu
Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat kita bias menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas, mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasan-gagasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan intelektual (Bagir, 2005). Menurut kamus Webster New World Dictionary, kata science berasal dari kata latin, scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa science berarti “keadaan atau fakta mengetahui dan sering diambil dalam arti pengetahuan (knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi atau kepercayaan. Namun kata ini mengalami perkembangan dan perubahan
makna sehingga berarti pengetahuan yang sistematis yang berasal dariobservasi, kajian, dan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menetukan sifat dasar atau prinsip apa yang dikaji. Sedangkan dalam bahasa Arab, ilmu (ilm) berasal dari kata alima yang artinya mengetahui.
Jadi ilmu secara harfiah tidak terlalu berbeda dengan science yang berasal dari kata scire. Namun ilmu memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan science (sains). Sains hanya dibatasi pada bidang-bidang empirisme–positiviesme sedangkan ilmu melampuinya dengan nonempirisme seperti matematika dan metafisika (Kartanegara, 2003).

 

Senin, 10 September 2012

filsafat



Filsafat ilmu yang mempunyai makna asal itu bijaksana dari asal kata sopi bahasa yunani. Tapi dalam hal ini kita tahu dalam pola pikiri kita semua bias berubah apaka itu kata atau arti, semua bisa berubah tapi ada yang gak bias berubah yaitu perubahan itu sendiri, tapi dalam hal ini kita gak mau jauh melangkah dalam pembahasan tadi filsafat itu mempunyai sebuah makna yaitu polapikir kata yang menerangkan dengan bahasa kita itu yang ku dengar dari dosen aku tadi siang. Dalam bahasan ini filsafat itu posisinya berada dibawah posisi ketuhanan yang kita percayai, ya itu memang betul karena dalam hemat saya sejak S1 saya memposisikan tuhan saya sebagai filter dalam mempelajari segala hal dan jika tuhan itu di artikan atau filasafat menanyakan tuhan itu apa dan bagaimana jawabannya gak ada dan akan menimbulkan kemurtatan, dalam hal ini saya punya sebuah jawaban atau menurut hemat saya jika tuhan di filsafatkan atau diartikan  maka orang yang mempelajarinya jika tidak kuat dalam pola pikirnya akan murtat dan beratanya ,,,,,tuhan ku itu sapa, ada apa enggak, tapi tuhan itu wajib kita percayai dalam hati kita,,, tapi ada juga yang menunjuk tuhan itu diatas yang menimbulkan pertanyaan bagi saya ,,,,mang tuhan itu batu meteor pa, apa diatas sana ada tuhan kal ada nasa suruh nemuin  aja hahahahah, dan jika ada pertanyaan dmna tuhan mu?   Pada nunjuk ke atasss,,, ku bingung tentang orang yang kalau ditanya tuhan nunjuknya keatas seharusnya dalam hati kita dan jangan dipikirikan karena itu suatu kepercayaan.
Memang dalam bahasan ini filsafat itu tak bias mendefinisikan tentang tuhan, ruh, nyawa, itu menurut kuuu,,,, mungkin ada orang yang bisa membahasnya dalam filsafat apa itu ruh,tuhan, nyawa,,,,,,, kal ada ku ancungkan jempoll.

Minggu, 09 September 2012

pragmatisme

Pragmatisme adalah aliran filsafatyang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.[1] Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu.[2]
Dasar dari pragmatisme adalah logika pengamatan, di mana apa yang ditampilkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain.[1][2] Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja.[2] Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum.[2] Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan.[2] Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat di dalam sejarah.[

Rabu, 05 September 2012

KANIBAL KARBU SCORPIO

Karburator Scorpio

Alternatif Karburator2623hal13_karbuscorpio_boyo1
Yamaha Scorpio dari pabriknya menganut karburator model vakum yang terkenal efisien. Namun pemilik Scorpio yang berumur lebih dari tiga tahun kerap mengeluhkan performa karbu jadi menurun. “Itu lantaran karet vakum sudah mulai keras. Tentu ngaruh terhadap isapan bensin yang kurang maksimal. Akhirnya tarikan kurang responsip,” jelas Ari Supriyono, punggawa bengkel Protechnics.
Tinggal ganti karet vakum, masalah bakal selesai. Namun banyak yang mengeluh harga karet vakum yang mencapai Rp 400 ribu. “Ada yang sekalian ganti karburator model skep, tarikan lebih oke dan harga beda tipis,” ujar Rigno, pemilik Scorpio dari klub DPR Otomotif Community.2624hal13_karbuscorpio_boyo2.
2624hal13_karbuscorpio_boyo2
Ada berbagai pilihan karbu skep yang banyak dijual toko variasi. Paling banyak dipakai Scorpio yaitu Keihin. Tersedia tiga model atau varian yang ditawarkan, yaitu PE, PWL dan PWK. “Ketiganya berventuri 28 mm. Secara kasat mata modelnya mirip. Namun buat pemasangan dan seting punya perlakuan berbeda,” tambah Ari dari Jl. Pahlawan, No. 1, Rempoa, Ciputat, Tangerang.
Mari bahas satu per satu. Mulai dari Keihin PE, harga Rp 500 ribu-Rp 600 ribuan, paling banyak diminati pemilik Scorpio. Karbu PE Punya karakter tarikan atas oke. Namun putaran bawah agak sulit didapat. “Bila ingin tarikan bawah dapat, kompresi harus dibikin lebih padat,” terang mekanik berambut ikal ini lagi.
2625hal13_karbuscorpio_boyo3Untuk seting karbu ini, paling pas pakai spuyer ukuran 115 buat main -jet sedang 42 buat pilot-jet. “Buat atur putaran anginnya satu seperempat putaran balik setelah diset mentok,” lanjut Ari yang menjelaskan bila tipe PE jarum skepnya sudah fix tidak bisa disetel.
Pilihan kedua, adalah Keihin PWL. Banderol yang dipasang mulai Rp 700 ribu–800 ribuan. Keunggulan dari tipe PWL memiliki jarum skep yang bisa distel. “Untuk seting jadi lebih mudah. Jadi, sebelum ganti spuyer bisa disetel dari jarum skepnya dulu,” jelasnya.
Karakter PWL buka-bukaan gas lebih oke buat jarak pendek. Karakter ini cocok buat trek dalam kota dan ubahan Scorpio trail. “Sedang untuk putaran atasnya masih bagus tipe PE,” ujar Ari yang kasih bocoran seting spuyer untuk main-jet ukuran 120 sedangkan pilot-jet 48, dengan putaran angin lebih kurang 360 derajat alias satu putaran.
Terakhir, Keihin PWK, tipe ini paling spesial dari dua model di atas. Lantaran untuk tarikan bawah dan atas seting karbu mudah didapat. Namun harga juga spesial, Rp 2,2 jutaan. Tipe ini punya skep model oval. Tapi untuk main-jetnya tidak sama, dimensi lebih panjang dari dua tipe sebelumnya di atas. “Cocoknya pakai main-jet yang biasa diaplikasi karbu Keihin motor SE,” cerocos Ari.
Untuk urusan seting spuyer di Scorpio, memang jauh lebih mudah. Main-jet ukuran 120 sedang pilot-jet 48. Setelan angin cukup digeser 1,5 putaran balik setelah diputar mentok. Getooo, lhoooo…


AHA SCORPIO
Yamaha Scorpio dari pabriknya menganut karburator model vakum yang terkenal efisien. Namun pemilik Scorpio yang berumur lebih dari tiga tahun kerap mengeluhkan performa karbu jadi menurun. Itu lantaran karet vakum sudah mulai keras atau bocor. Tentu ngaruh terhadap isapan bensin yang kurang maksimal. Akhirnya tarikan kurang responsip. Tinggal ganti karet vakum, masalah bakal selesai. Namun banyak yang mengeluh harga karet vakum yang mencapai Rp 400 ribu. Ada yang sekalian ganti karburator model skep, tarikan lebih oke dan harga beda tipis. Ada berbagai pilihan karbu skep yang banyak dijual toko variasi. Paling banyak dipakai Scorpio yaitu Keihin. Tersedia tiga model atau varian yang ditawarkan, yaitu PE, PWL dan PWK. Ketiganya berventuri 28 mm. Secara kasat mata modelnya mirip. Namun buat pemasangan dan seting punya perlakuan berbeda.
  • Mulai dari Keihin PE, harga Rp 500 ribu-Rp 600 ribuan, paling banyak diminati pemilik Scorpio. Karbu PE Punya karakter tarikan atas oke. Namun putaran bawah agak sulit didapat. Bila ingin tarikan bawah dapat, kompresi harus dibikin lebih padat. Untuk seting karbu ini, paling pas pakai spuyer ukuran 115 buat main -jet sedang 42 buat pilot-jet. Buat atur putaran anginnya satu seperempat putaran balik setelah diset mentok, tipe PE menggunakan jarum skep sudah fix hingga tidak bisa disetel.
  • Pilihan kedua, adalah Keihin PWL. Banderol yang dipasang mulai Rp 700 ribu–800 ribuan. Keunggulan dari tipe PWL memiliki jarum skep yang bisa distel. Untuk seting jadi lebih mudah. Jadi, sebelum ganti spuyer bisa disetel dari jarum skepnya dulu. Karakter PWL buka-bukaan gas lebih oke buat jarak pendek. Karakter ini cocok buat trek dalam kota dan ubahan Scorpio trail.
    Sedang untuk putaran atasnya masih bagus tipe PE. Untuk setingannya sendiri, spuyer untuk main-jet ukuran 120 sedangkan pilot-jet 48, dengan putaran angin lebih kurang 360 derajat alias satu putaran.
  • Terakhir, Keihin PWK, tipe ini paling spesial dari dua model di atas. Lantaran untuk tarikan bawah dan atas seting karbu mudah didapat. Namun harga juga spesial, Rp 2,2 jutaan. Tipe ini punya skep model oval. Tapi untuk main-jetnya tidak sama, dimensi lebih panjang dari dua tipe sebelumnya di atas. Cocoknya pakai main-jet yang biasa diaplikasi karbu Keihin motor SE. Untuk urusan seting spuyer di Scorpio, memang jauh lebih mudah. Main-jet ukuran 120 sedang pilot-jet 48. Setelan angin cukup digeser 1,5 putaran balik setelah diputar mentok

YAMAHA SCORPIO

Spesifikasi

[sunting] Mesin

  • Tipe mesin Yamaha Scorpio Z adalah 4 langkah.
  • SOHC pendingin udara dengan diameter x langkah : 70 x 58 mm.
  • Volume Silinder : 223 cm dan Perbandingan Kompresi : 9.5 : 1
  • Susunan Silindernya Tunggal Tegak
  • Jenis dan Sistem Pengapiannya DC-CDI.
  • Kopling adalah Manual basah dengan Gigi Transmisi 5 kecepatan dan Pola Pengoperasian Gigi: 1-N-2-3-4-5.
  • Rem depannya adalah cakram double piston sedangkan rem belakangnya tromol.
  • Dimensi : PxLxT : 2020 x 770 x 1090 mm.
  • Sistem Starter : Kick & Electric.
  • Daya Maksimum : 19 PS/8.000 RPM
  • Torsi Maksimum : 1.86 kgf.m/6.500 RPM.
  • Kapasitas tangki bensinnya : 12 - 14 liter.
Generasi Kedua : 12 liter.
Generasi Ketiga : 13,5 liter.
Generasi Keempat : 14 liter.
Generasi Kelima : 13 liter.
  • Kapasitas Oli mesin : 1400ml
  • Tipe Karburator : MIKUNI BS30 x 1
  • Tipe Baterai : GM7B-4B
  • Tipe Busi : NGK / DP8EA-9
  • Berat chassis/rangka adalah 125 kg dengan Tipe Double Cradle.
  • Panjang x Lebar x Tinggi : 2025mm x 765mm x 1095mm.
  • Jarak Sumbu Roda adalah 1295 mm dan jarak ke tanah 165 mm.
  • Tinggi tempat duduk adalah 770 mm.
  • Berat isi: 141kg.
  • Knalpot: 5.
Generasi ketiga: 5BP4
Generasi keempat: 5BP6
Generasi kelima: 5BP6