KU KENAL KU TAHU KU BENCI KU RINDU
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Filsafat ilmu
Dosen Pengampu: Marsigit
Disusun oleh:
Muhammad
sopiyana/
12703251010
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
Pendahuluan
Filsafat adalah sebuah ilmu yang melihat sesuatu dengan mendasar.
Filsafat ini jugalah banyak orang yang menyebutnya mather of sain yaitu ibu
dari segala ilmu, tapi pemahaman yang seperti itu benar dalam literature
literature juga bilang demikian, filsafat ini pertamakalinya dikenalakan oleh
tales, plato, cratos, dan itu dikenalkan didaratan yunani tempat mereka dan
ilmu ini muncul berasal. Perkembangan ilmu ini sangat cepat dalam dunia ini
perkembangan yang cepat itulah yang membuat ilmu ini dapat menyebar kesegala
penjuru dunia hingga sampai daratan timur tengan. Dalam hal ini terjadi
perbedaan pandangan terhadap filsafat ini dua pandangan ini yaitu filsafat yang
berkembang didaratan barat dan yang berkemabang didaratan timur, perbedaan
pandangan ini yang paling mecolok adalah tentang letak ketuhana yang
diposisikan dalam filsafat. Dalam filsafat barat memposisikan tuhan berda
ditengah ilmu itu dan tuhan diini bukanlah rujuakan utama mereka lebih
mementingkan pengggalian ilmu secra lebih mendalam. Tapi dalam dunia timur
posisi tuhan berda di atas segala ilmu karena mereka sadar bawasannya tuhan lah
yng meberi segalanya maka mereka tak berani melangkah melebihi kehendak tuhan,
memang saya membenarkan hal ini. Tapi dalam hal ini saya mempelajari filsafat
berawal saya duduk di bangku kuliaj strata satu itu yang mengenakan saya dengan
filsafat itu awal kenal imunya kurang menarik bagi saya dan membuat bosen
karena filsafat ini hanya abstrak saja bagi saya cerita lebihlanju ada
dibawahhh.
Daftar isi
Pendahuluan.............................................................................................................. 2
Daftar Isi .................................................................................................................. 3
Pembahasan............................................................................................................... 4
A.
Awala kenal fisafat....................................................................................... 4
B.
Memakai aliran filsafat.................................................................................. 7
C.
Pemahaman penerapan filsafat..................................................................... 13
D.
Kebingungan dalam filsafat......................................................................... 15
E. Mencari
kebenaran terhadap kebingungan................................................... 17
F. Harapan Q
setelah ku tahu itu filsafat.......................................................... 19
Kesimpulan.............................................................................................................. 20
Daftar pustaka.......................................................................................................... 21
PEMBAHASAN
A. Awala kenal fisafat
Di jenjang strata satu adalah saya mengawali ini semua saya mulai
dikenalkan kepada pembelajaran ataupun kata anak-anak adalah kuliah opo? Nah
disini saya kenal hal yang tak terduga dan berbalik dengan kehidupan saya di
masa SMA saya disini mendapatkan perkuliahan yang saya belum pernah pelajari
sebelumnya yang diantaranya adalah filsafat. Dulu perkenalan pertama kali saya
kenal filsafat ini saya berada di semester 1 yaitu filsafat umum yang diampu
oleh Prof. Abdurrahman tapi beliau hanya masuk 2 kali dalam perkuliahan 1
semester yang seterusnya diteruskan oleh asistenya yang bernama sibawehi. Dalam
hal ini dia mengajarkan perkenalan filsafat itu apa ,,, saya mulai kenal
filsafat itu bersal dari kata filo dan sopi yang berate bijak sana seperti nama
panggilan aku yaitu sopi. Dalam hal ini saya mepelajari hanyalah filsafat yang
berbau umum saja belum menjurus ke dalam isi yang sebenarnya, dalam hal ini
saya belajar dengan langsung mencari sendiri yaitu pendidikan orangdeasa yaitu
disuruh maju dengan diskusi panel dalah perkenalan ini saya mempelajari tentang
aliran dalam filsafat dari mulai awal berdirinya filsafat dari mana dan di
kemukakan oleh siapa filsafat pertama kali sampai denga perkembanganm filsafat
dari asal negarnya yaitu yunani, melajutkanlagi terjadinya statna filsafat
belanjut keabat pertengahan yang terjadinya pembagoian pembagian filsafat,
teris mempelajarinya keabat moderent dengan para tokohnya diteruskan lagi ke
abat postmodernisem denganpembelajaran yang banyak lagi dari mulai bangkitnya
renaisan, teruis faham liberal, positifisme dll.
Tapi dalam pemebelajaran filsafat ini saya belum mengerti tentang
filsafat itu seperti apa dan bagai mana karena keinginan saya untuk
mempelajarinya hanya sedikit dan masih banyak pembebanan tugas yang lain seprti
fiqih, hadis dll. Dari situlah saya kurang memahaminya saya hanya memahami
baian saya ketika saya maju untuk makalah saya, hanya itu yang saya tahu dan
yang saya ingat sampe sekarang itu hanyalah aliran yang ada dlm filsafat dan
arti kata filsafat suguh perkenalan yang tidak mengenakan dengan filsafat
ini. Dari situ juga tim bul juga sedikit
sedikit pemahaman dari saya tentang filsafat hal ini ditunjukkan karena untuk
mengejar suatu nilai karena filsafat pada jenjang ini dan pertama kali ini
menggunakan ujian untuk mengetahui
tentang kemampuan pemahaman terhadap sesuatu.
Dalam pembelajaran ini saya juga dikenalkan terhadap orang-orang yang
notabenya dia sangat atusias terhadapa pembelajaran filsafat ini ketika dalam
diskusi ini selalu bertanya dan bertanya hal inilah yang membuat mereka lebih
paham dari pada saya dan benar juga ketika saya pikirkan bahawa dalam hal ini
kita harus kritis dalam mengahadpi suatu situasi ataupun kondisi tertentu,
dengan kekritisan ini mereka menjadi tahu lebih dari saya tentang filsafat.
Ketika para orang-orang ini bertanya pada suatu kelompok pemakalah, para
kelompok pemakalah ini tak bisa menjawab, karena dalam hal ini mereka maisih
mengejar ego dan salaing menjatuhkan asatu sama lainnya pengertiyan mereka
tentang diskusi itu seperti itu. Bahawa pemakalh yangdi depan itu haris
dihakimi karena mereka yang mersa lebih tahu. Ketika ada kalanya Tanya jawab
itu seperti itu bagi orang-orang etrsebut tapi bagi saya tidak seperti itu
karena saya juga mengalaminya tapi gak separah gak bisa jawab pertanyaan dari
para audien, dan ketika itu saya juga bertanya pada suatu kelompok tapi mereka
tak bisa menjawabnya saya merasa bersalah kepada kelompok itu, sehabis itu saya
minta maaf dengan kelompok itu ,, saya berpikir kalau saya berada pada posisi
itubagai mana saya menghadapinya dari situlah saya meresapi hal itu, dan saya
hanya diam dipertemuan pertemuan selanjutnya dan hany amendengarkan dosen
ketika menerangkan filsafat umu yang kajiannya masih sangat mendasar belum
sapai dalam hanya pengenalan pengenalansaja dan saya juga menegnal saja tidak
mendalaminya lebih lanjut.
Dari itulah saya mengenal fisafat dari mulai saya menginjakan kaki saya
dibangku kuliah pertama kali di uin sunan kalijaga jurusan kependidikan islam.
Saya mulai beretemu lagi dengan filsafat itu ketika saya sudah menginjak
disemester 4 saya disemester ini saya mendapatkan mata kuliah filsafat ilmu
yang didalamnya terdapat ilmu-ilmu atau faham faham yang ada dalam filsafat
saya masih ingat pertama kali makalah itu yang berjudul Ontologi, Epistemologi, Aksiologi. Itu makalah yang pertama kali maju, tapi masih ada
sekitar beberapa pokok bahasan yang diantaranya Positivisme, Falsifikasi Karl Popper, Anarkisme Ilmiah
Feyerabend, Revolusi Ilmiah Thomas Kuhn, Metode Program Riset Imre Lakatos,
Teori Kritis Mazhab Frankfurt. Pemahaman saya mualai muncul disini mengenai
faham-faham yang ada dalam filsafat dan saya mualai asik dalam hal ini tentang
pemahaman positivisme Filsafat harus
dapat memberikan kriteria yang ketat untuk menetapkan apakah sebuah pernyataan
adalah benar, salah atau tidak memiliki arti sama sekali.
Atau dengan kata lain bahawa sesuatu itu harus mempunyai guna dan
fungsi kalu tidak memili akan dibuang paham ini di ikuti oleh kal poper .tapi
dalam kuliah ini saya mendapat jatah yaitu makalah yang berjudul fahar
anarkisme feyeraben akan saya tampikan cupilikan dari makana anarkisme
feyeraben: Pandangan
yang diberikan Feyerabend mengenai ilmu adalah tidak ada penilaian mengenai
watak dan status ilmu akan lengkap tanpa satu usaha untuk memahaminya.
Feyerabend mengklaim bahwa tidak ada metodologi ilmu yang pernah dikemukakan
selama ini mencapai sukses. Cara yang dilakukan Feyerabend untuk mengeklaim
adalah dengan memperlihatkan bahwa metodologi–metodologi tidak cocok atau tidak
sejalan dengan sejarah fisika dan sudah tidak memadai untuk membimbing
aktivitas para ilmuwan. Tidak itu saja ada bebagai pendapat tentang hail ini Anarkisme
berasal dari bahasa Yunani : anarkhia, yang berarti tanpa pemerintah (without
rulers).
Dalam perkembangan selanjutnya, anarkisme tumbuh menjadi
sebuah gerakan politik dan pemikiran filsafat yang menyatakan bahwa semua bentuk
pemerintahan/negara adalah buruk dan oleh karena itu harus ditolak. Dalam
perkembangan selanjutnya, anarkisme kemudian menjadi bagian dalam perkembangan
ideologi sosialis khususnya sebagai pemikiran filsafat dan gerakan sosial
politik alternatif diluar pemikiran-pemikiran Karl Marx. Anarkisme memandang
bahwa masyarakat adalah kesatuan individu yang bebas dari kekuatan pemaksa dan merupakan
interaksi dari individu – individu yang bebas dan merdeka.
B. Memakai aliran filsafat
Dalam hal ini saya gabungkan
pengertiyan pengertiyan aliran filsafat dari saya duduk di bangku S1 dan S2
dalam hal ini semakin banya aliran yang saya ketahui dalam filsafat sampai saya
bingung memahaminya karena bermacam-macam diantaranya Humanism, Anarkisme,
Prakmatisme, Positivism, Idelisme, Rasionalisme, Eksistensialisme, dll.
1. Humanisme
Dalam bukunya Philosophy of Humanism, Corlis Lamont menulis
definisi dari Humanisme yaitu humanisme meyakini bahwa alam merupakan jumlah
total dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan
pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada.
Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berarti bahwa manusia
tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta
sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural
dan abadi. Tapi dalam hal ini saya memahami dari bangku kuliah S1 humanisme
adalah suatu faham yang menaytakan bahwa kita itu seharusnya memanusiakan
manusia dengan menghargai semua perbedaan yang ada dan mungkin ada dari diri
kita masing masing dan orang lain sehingga terciptany kerukunan yang seiring
sejalan di kehidupan kita.
2.
Anarkisme
Anarkisme berasal dari bahasa Yunani : anarkhia, yang berarti tanpa
pemerintah (without rulers). Dalam perkembangan selanjutnya, anarkisme tumbuh
menjadi sebuah gerakan politik dan pemikiran filsafat yang menyatakan bahwa
semua bentuk pemerintahan/negara adalah buruk dan oleh karena itu harus
ditolak. Dalam perkembangan selanjutnya, anarkisme kemudian menjadi bagian
dalam perkembangan ideologi sosialis khususnya sebagai pemikiran filsafat dan
gerakan sosial politik alternatif diluar pemikiran-pemikiran Karl Marx.
Anarkisme memandang bahwa masyarakat adalah kesatuan individu yang
bebas dari kekuatan pemaksa (dlm hal ini negara) dan merupakan interaksi dari
individu-individu yang bebas dan merdeka.
Tapi bila kita mengikuti faham ini kita bisa menegkpresikan dirikita semaksimal
mungkin dan seindah mungkin karena anrkisme memandang bahwa setiap individu itu
haruslah bebas berkehendak semaunya dan bebas dengan demikian anarkisme ini
tanpa aturan , tapi bila kita mengikuti dan hany amengikutinya ini seperti kita
melihat anak pang itulah anarkisme yang berada di Indonesia.
3.
Pragmatisme
Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar
apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya
yang bermanfaat secara praktis. Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran mistis
semua bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan membawa akibat
yang praktis yang bermanfaat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pragmatisme
adalah manfaat bagi hidup praktis.
Aliran ini menekankan pada praktik dalam mengadakan pembuktian
kebenaran dapat dilihat dari tindakannya yang praktis atau dari segi
kegunaan, berusaha menemukan asal mula serta hakikat terdalam segala
sesuatu merupakan kegiatan yang sangat menarik, meskipun kegiatan tersebut luar
biasa sulitnya. Misalnya, menjadi dosen adalah kebenaran jika memperoleh
kenikmatan intelektual, mendapat gaji atau apapun yang bernilai kuantitatif
atau kualitatif .
4.
Positivisme
Positivisme menegaskan bahwa hanya pengetahuan yang otentik adalah
yang didasarkan pada pengalaman rasa dan verifikasi positif. Sebagai suatu
pendekatan terhadap filsafat ilmu yang berasal dari pemikir Pencerahan seperti
Henri de Saint-Simon dan Pierre-Simon Laplace, Auguste Comte melihat metode
ilmiah sebagaimana menggantikan metafisika dalam sejarah pemikiran, mengamati
ketergantungan melingkar teori dan observasi dalam ilmu . Positivisme
sosiologis kemudian dirumuskan oleh Émile Durkheim sebagai dasar untuk
penelitian sosial. Pada pergantian abad ke-20 gelombang pertama sosiolog
Jerman, termasuk Max Weber dan Georg Simmel, menolak doktrin, sehingga pendiri
tradisi antipositivist dalam sosiologi. Kemudian antipositivists dan teoretisi
positivisme kritis yang terkait dengan "saintisme"; ilmu sebagai ideologi.
5.
Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran/faham atau aliran
yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh (sukma) atau jiwa.
ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.Aliran ini merupakan aliran
yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam
filsafat Barat kita temui dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato. yang
menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah yang merupakan kenyataan
sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan
saja dari alam idea itu. Aristoteles memberikan sifat kerohanian dengan
ajarannya yang menggambarkan alam ide sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang
berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya
dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sirna
sekali. Di masa abad pertengahan malahan satu-satunya pendapat yang disepakati
oleh semua ahli pikir adalah dasar idealisme ini.
6.
Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengatahuan
satu-satunya yang benar adalah rasio (akal budi). Rasionalisme adalah paham
filsafat yang mengatakan bahwa akal (resen) adalh alat terpenting dalam
memperoleh pengatahun dan mengetes pengatahuan. Jika empiresme mengatakan bahwa
pengatahuan diperoleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme
mengejarkan bahwa pengatahuan di peroleh dengan cara berfikir alat dalam
berfikir itu ialah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.Usaha manusia
untuk memberi kemandirian kepada akal sebagaimana yang telah dirintis oleh para
pemikir renaisans, masih berlanjut terus sampai abad ke-17. Abad ke-17 adalah
era dimulainya pemikiran-pemikiran kefilsafatan dalam artian yang sebenarnya.
Semakin lama manusia semakin menaruh kepercayaan yang besar terhadap kemampuan
akal, bahkan diyakini bahwa dengan kemampuan akal segala macam persoalan dapat
dijelaskan, semua permasalahan dapat dipahami dan dipecahkan termasuk seluruh
masalah kemanusiaan
.
7.
Eksistensialisme
Filsafat ini memfokuskan padsa pengalaman-pengalaman
individu. Eksistensi adalah cara manusia ada di dunia ini. Cara berada manusia
berbeda dengan cara beradanya benda-benda materi tang lain. Cara beradanya
manusia adalah hidup bersama dengan manusia lainnya, ada kerjasama dan
komunikasi serta dengan penuh kesadaran, sedangkan benda-benda meteri lainnya
keberadaannya berdasarkan ketidak sadaran akan dirinya sendiri dan tidak dapat
berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Benda-benda materi, alam fisik,
dunia yang berada diluar manusia tidak akan bermakna dantidak memiliki tujuan
apa-apa jika terpisah dari manusia. Jadi dunia bermakna karena manusia (TIM Pengajar
UNIMED:2011:31).
Dalam pandangan materialisme, baik yang kolot maupun yang
modern, manusia itu pada akhirnya adalah benda seperti hal halnya kayu dan
batu. Memang orang materialis tidak mengatakan bahwa manusia sama dengan benda
seperti halnya kayu dan batu. Akan tetapi, materialisme mengatakan bahwa pada
akhirnya; jadi pada prinsipnya, pada dasarnya, manusia hanyalah sesuatu yang
material, dengan kata lain materi, betul-betul materi. Menurut bentuknya memang
manusia lebih unggul daripada sapi, ataupun batu, tetapi pada eksistensinya
manusia adalah sama saja dengan sapi, pohon ataupun batu. Nah disinilah terjadi
pertentangan antara kaum materialisme dan eksistensialisme.
Itulah tadi
beberapa aliran dalam filsafat yang saya dapat kan dari bangkuliah sebenernya
masih banyak lagi aliran yang ada dalam filsafat tapi saya mengambil beberapa
yang familier dari saya sejak saya duduk di strata 1, dalam pemahaman saya
terhadap aliran di atas saya tertarik pada aliran prakmatisme karena mnurut
saya itu suatu benda bila memiliki kegunaan itu baru dinakamakn benda dan
aliran humanisme aliran ini menitik beratkan pada hubungan antar manusi yaitu
saling memahami menghargai dan saling toleransi. Disinilah letak ketertarikan
saya terhadapa ilmu filsafat dan alirannya, memamng filsafat itu adalah ilmu
yang kita kemabngkan bedasarkan intuisi yang ada pada diri kita, jadi kita bisa
mengekpresikan sesuai dengan pikiran kita karena filsafat itu adalah diri kita.
Tapi lambat laun mengapa hanya aku mengerti saja filsafat ini dan aku pahami
untuk diriku senidiri tidak aku amalkan kepada orang yang ada di sekitarku
dengan kehidupan sehari hari, aku berfikir lagi apakah aku bisa menerapkan pada
kehidupan sosial saya , apaka h orang mengerti akan filsafat, apakah orang tahu
akan filsafat tapi saya mengaryikan sesuai arti kata tadai bahwa filsafat itu
adalah sebuah ajaran yang kita bisa kembangkana sesuai dengan hati dan pikiran
kita bebas karena pada dasarnya filsafat
itu adalah olah piker kita untuk kita dan orang lain jika mau. Dengan demikian
saya menerapkan pada kehidupan saya dengan cara saya yaitu dengan perilaku saya
tapi bukan dengan omongan karena kalau denganomongan orang takkan mengerti arti
filsafat itu lambata laun saya menik mati itu tapi disisi lain ada ganjalan
pada diri saya terhadap filsafat pragmatism yang saya pelajarai, hal ini akan
di kemukakan di bawah ini.
C. Pemahaman dan penerapan filsafat
Dalam hal ini pemahaman saya mulai
berkembang dan mengarah saya ke dalam filsafat prakmatisme yang mengakui yang
bisa digunakan adalah yang benar dari situ saya mulai mengolak alik tentang
positifisme saya menemukan kenikamatan didalam pemahaman saya terhadap fisafat
ini. Tapi saya juga menemukan ke ganjalan, saya tetap menggunakannya tapi
disisi lain saya juga mengenal humanisme yang lebih sopan yaitu memanusiakan
manusia dari sini saya mengadu keduhal tersut dalam diri saya karena saya
sedang mengalami kenikamatan dalam pemahaman dan penerapan dalam diri saya,
tapi dalam hal ini saking banyaknya pemahaman yang saya lakukan dan saya banyak
mendapat pengarahan dan penjelasan dari dosen saya yang bernama Sibawai saya
melakukan perekdusian itu kata Prof. Marsigit yaitu suatu pemilihan atau
penyeleksian yang dilakukan untuk memilih sesuatu yang paling pentinga dan
paling bagus menurut kita semua, dan dengan kata lain mengdikotomikan dan
memilih yang baik yang perlu dan yang tidak perlu dibuang kedalam epoke saya
sudah memilah memilih bagai mana saya memahami ilmu ini agar ilmu ini saya bisa
gunakan dalam kehidupan di lingkungan saya tapi tidak memilih ilmu saja tapi
kaitan dengan hal ini sudah memulai tentang faham yang mana juga yang harus
saya pedalami untuk saya gunakan dalam hidupsaya ini dan kelak berguna bagi
saya.
Dalam hal ini saya masih memberatkan
pragmatism yang dibarengi dengan humanism mengapa demikian karena dalam
pemahaman saya asyik gt kalau kita
memamhi karaya seseorang yang dapat berguna buat kita, sedangkan karya seseorang yang tak bisa
digunakan tidak langsung dibuang tapi kita refleksikan kedalam diri kita,
mengapa dalam positifime saya bertidak demikian karena dalam artiyan
positifisme lebih menekankan pada suatu hal yang bermanfaat dan yang tak
bermanfaat itu dibung tapi saya tidak demikian karena saya memakai humanism
yang lebih menekankan pada penghargaan setiap makluk hidup itu mempunyai tujuan
yang sama saling menghargai dan di hargai dari situlah postivisame saya
gabungkan dengan humanisme. Dalam hal ini saya mulai mengakui adanya orang itu
tak dapat hidup sendiri didunia ini tapi orang itu saling mengerti, memahami,
menolong, mengasihi kepada sesame manusi dalam hal ini kita bisa memahami arti
pentingnya humanism yang sebenarnya janganlah kau pandang orang itu tak berguna
,, itu sudah melecehakan di dari sisi manapun , karena dalam hal ini kita
ketahu “ allah berfirman dalam al quran yang berbunyi aku ciptakan jin dan
manusia tidak hanya untuk beribadah kepadaku” dan tidak itu saja kita lihat
penciptaan manusia, bahwa manusia itu diciptakan dari setets mani dan setetes
ovum yang bertenu yang menghasilkan janin, tapi dalam hal ini allah juga
berfirman kuciptakan manusia itu dari saripati tanah.
Dari sini kita ketahui bahwa pada
dasarnya manusia itu sama sederajat dimata allah, hanya kekanyaan dan tahta di
dunia ini yang membedakanya. Maka dari situ janganlah kau sombong karena
penciptaan kalian iu semuanya sama. Dengan demikian saya sadar arti pentingnya
humanis me di muka bumi bahawa kita harus saling menghargai dengan sesame
makluk allah tidak hanya yang miskin , kaya, pejabat, kolomerat, kita harus
saling menbantu satu sama lain itulah artipentingnya humanism , saya terapkan
itu di kehidupan saya sungguh hal terindah itu karena saya bisa memahami orang
dan dipahami orang karena humanisme. Tapi hal ini juga saya memahami pragmatism
dengan pertimabngan humanism dengan demikian kita bisa mengetahui sejauh mana
kita perduli dengan hasil jerih payah seseorang dan karya seseorang tapi hal
iniprakmatisme itu saya juga masih kurang mengaggap serius hal ini jika kita
menganggap pragmatism suatu karanya seseorang maka saya takhumanisme terhadap
seseorang dalam hal ini semakin jauh saya menjadi bingung tentang penerapan hal
ini karena hal ini memang rumit disisi lain pengin humanism tapi disisilain
saya prakmatisme.
Tapi hal ini saya menggali dalam dan
lebih dalam lagi pragmatism ini saya hanya memahami seperoh hanya kepada paham
kal barang ini ada gunanya maka saya pakai tapi kal gak ada gunanya saya tak
membuangnya melainkan menjadikan barang
ini sebagai rasa tahu saja dan pengalaman bagi saya pribadi agar saya bisa memahami
arti pentingnya prakmatisme dan humanism. Tapi dalam hal ini apakah saya salah
atau benar itu bukan saya menilai tapi orang lain dan diri saya dan yang ada di
atas kanan dan kiri saya yang tahu.
D.
Kebingungan dalam filsafat
Dari kata-kata saya diatas disisi lain saya mengalami keganjilan yang ada di
dalam hati saya dan di dalam fikiran saya , dalam hal ini ada orang yang
mengkalim jangan lah kamu belajar filsafat karena filsafat ini adalah ilmu yang
tidak nyata dan abtrak itu hanyalah omongkosong belaka , setelah saya piker
piker itu semua memang benar. Karena apa saya memikiraka yang sudah konkrit itu
saja masih di telusuri oleh filsafat seperti tuhan mereka pakah percaya dengan
adanya tuhan tapi hal ini membuat saya gunda gulana ,, setelah saya masuk
pendidikan yang klebih tinggi lagi saya mendapat kan kuliah filsafat ilmu yang
setiap hari suruh baca elegy yang dosennya hanya cerita saja muter-muter katanya
suruh buat pertanyaan tapi gak pernak dibahas, hal ini mulailah saya memikirkan
filsafat itu saya memikirkan kalau memang filsafat itu banyak alirannya maka
memang benar hal ini terjadi kal filsafat itu buah piker kita memang benar itu
buah pikiran kita, hal ini yang mebuat saya berfikir dan berfikir lagi. Kal
kita pikirkan filsafat ini yang kongkrit yang kita percayai sepengetahuan saya
itu dulu” dalam hal ini saya memikirkan tuhan yang itu hanya bisa kita percayai
tapi dalam hao ini tuhan itu tidak lah konkrit ,maka say ragu akan tuhan ini
tapi dalam keraguan ini mengapa aku harus menjalankan keraguanitu dengan
melakuakan perintahnya dan saya memelkuk aga , mending mejadi ateis yang tak
mempunyai agama sekalian dan hanya memikirkan duniawi saja, ituyang membuat
saya percaya dam tak percaya tentang tuhan itu.
Tapi dikala ada sesuatu yang memngngagetkan saya
masih meistifar ucap salam , hal ini bagaimana saya masih bingung tentang hal
ini semua apakah aku harus belajar berfilsafat tanpa ada pegangan didalam
hatiku ini aku gak belajar filsafat tapi aku punya pegangan tapi dalam hal ini
filsafat hanyalah sebuah ilmu yang dating dari negri yunani sembelum masehi dan
orangnya masih brutal dan adayng ateis , tapi disisi lain aku inisudah dioberi
pelajaran tentang ketauhitan dari Tk – S1 apakah aku hanya kaya begini saja,
apa aku gara-gara ilmu yang gak genah ini aku hilang akal sehatku dan
kehilangan kepercayaanku aku masih bingung dan terus memikirkanya memang benar
orang omong ilmu itu bisa membuat gila ilmu itu bisa membuat cinta ilmu itu
bisa membuat abadi, tapi keabadian yangpaling kekal adalah aga ,yang meltakkan
ilmu itu tiada di jemari agama , agama adalah kausal prima tanpa tading itu lah
agama.. ku masih bingung alam posisi ini, dan dalam hal ini juga saya juga
mengalami kebingungan yang sangat amat bingung, ketika saya membaca sebuah
artikel milik dosen saya, yang isinya bahwa filsafat itu bisa diletakkan di
depan apapun dan yang saya buat lebih bingung lagi mengapa ada setetemen
demikian yang pada dasarnya dosen itu juga beragama mengapa dia meletakkan
filsafat didepan apapun, bukanya kalau kita hidup didunia ini kita mengejar
dunia ini pasti agama kita yang kececeran tapi kal kita mengejar akhirat maka
dunia kita masih terjami itu kata guru saya sewktu saya menghadiri pengajian
dan diskusi, tapi dalam hal ini kebinguangan ini semakin menjadi kala aku
bingung aku ini mau yang mana dalam pilihan saya ataukah saya mau mendalami
dunia ku atau akhiratkua, tapi hal ini saya tanyakan balik pada dosen saya
tetang setetemen dia bahwa filsafat bisa diletakkan didepan apapun, itu pun juga
gak dijawab oleh dirinya. Aku masih bingung dalam pendalaman hidup yang
disertai dengan filsafat.
E.
Mencari kebenaran terhadap kebingungan
Dalam mencari kebenaran ini saya bertaya pada teman
yang mengerti akan filsafat dan bertanya pada dosen mereka meberikan jawaban
yang beragam atas pertanyaan ku aku malah semakin bingung atas semua jawaban
yang mereka lontarkan, tapi saya tidak putus asa atas semua yang menimpa pada
diriku ini, aku beranjak dari bangu S1 KE S2 ku mendapatkan dosen yang bernama
Marsigit yang kukenal di orangnya sik tak mudah marah senang ketawa, dan no
profil, hal ini saya menikmati kuliah yang beliau beri sampe akhiranya tugas
pertama adalah saya di berikan untuk mengomentari blog dari bapaknya yang
berisi tentang pola piker dia tentang semua yang berkaitan dengan filsafat saya
mulanya gak tertarik tapi pada akhirnya saya melihat blognya juag saya pelajari
blog itu dari awal tahun 2010-2012 yang isinya semua berkaitan tentang
filsafat, agama , matematika, dan pendapat para tokoh semua hal ini yang mebuat
saya membaca bukan karena itu tapi karena peniulaian terbesar dalam kuliah ini
adalah komen elegi atau komen isi blok itu, tapilambat laun saya menikmati
bacaan elegy yang ada di blog beliau say abaca tentang pendapat beliau tentang
agama tapi saya memang mengiyakan tapi dalam situ ada kontra juga tapi apalah
itu di dalam otakepoala orang itu beda beda hanya yang sama itu tentang
kepercayaan tentang tuhan.
Dalam eleginya terdapat beberapa yang menyangkut
tentang pertanyaanaku tapi hanya ku iyakan saja ternyata seperti ini kalau saya
bertanya seperti ini tapi hal ini belum memuaskan saya tentang apa yang ada di
benak saya, tapi dalam hal ini saya inget perkataan beliau janganlah
berpikirlagi kalu kamu sudah kontra dalam fikiran anda haruslah kembali ke
dalam siapa yang mencitakan anada dan apa agama anda, saya berfikir beliau
menyuruh saya kembali ketuhan saya yang meberikan saya segalanya, dalam hal ini
saya sadar ketika orang itu jauh dengan agamanya maka orang itu jauh dari
nikmatnya itulah yang sya alami disaat itu dan saat ini dan saya mendapatkan
penceraha lagi dalam hal ini janganlah kau mengejar dunia dunia itu semu kalau
kau kejar duniamua akhiratmu gakkan dapat , tapi kalu kau kejar akhiratmu
duniapasti kau dapatkan.
Distulah saya sadar akan hal ini saya menekuk
lehersaya teryata saya jauh dari tuhan ku, semua yang ada dan yang mungkin ada
ini hanyalah miliknya kita hanyalah khalifah yang diturunkan didunia ini dengan
tugas memlihara dunia ini. Ku mulai sadar dank u mulai dekatlkan diri saya
padaNYA hal ini lah yang membuat fikiran saya dan hati saya tentram semua
permasalahan yang ad dalam diriku bisa hilang satu persatu memang besar kuasa
kamu YA ALLAH maafkan aku yang jauh dari mu. Kaulah segalanya sumber dari semua
yang ada di dunia ini. Dari situlah ku
dapatkan jawaban atas pertanyaanku dan ku sadar ku bgini karena dia dan ulah ku
ku bahagiya karena ulahku juga terhadap DIA. Moga hidupku kan lebih baik dari
sebelumnya amin. An setelah kutahu jawaban atas semua itu filsafat itu ternya
permainan kata yang ada di dunia ini dan menggabarka pola piker kita , sapa
saja boleh berfilsafat jika dia tahu dimana dia harus berfilsafat.
F.
Harapan Q setelah kutahu itu filsafat
Harapan ku adalah ku ingin
mengajar akhirat ku karena duniaku tergambar di akhirat ku. Jangan sia-siakan hidup mu karena hidupmu itu
sangatlah berharga karena hidup itu Cuma sekali, dan batulah sesamamu karena
itu sama sepertimu dan yang membuat kamu ada buka dirimu tapi sesamamu. Janganlah
kau belajar tanpa ada landasan agama di atasnya karena agama itu penting karena
dia rujukan terakir bagi masalah mu. Dan janganlah belajarkarena napsu karena
itu akan mebawa ke butuan bagi mu. Ku ingin yang kupelajari bukan hanya untuk
ku tapi juga untuk mu para pencari ilmu.
Gunakan hidupmu dengan bijak.
Kesimpulan
Ketahuilah jika kita mau belajar seseuatu landasilah dengan agamamu
karena agama itu penting bagi kiita dan janganlah kau pelajari sesuatu itu
dengan nafsu yang besar karena nafsu itulah yang membuat kamu akan tersesat di
belahan jiwa manapun. Dan jika kau mendapatkan suatu kebingungan yanggak ada
jawabannya kembalikan itu semua ke dalam dan kejalan allah karena dialah segala
sesuatu itu bersumber karena dialah kita bisa sepert ini dan jangalah kau kejar
dunia ini karena jika kau kejar duni dunia semakin jauhb dari kamu, tapi
kejarkah akhiratmu larena jika kau kejar akhirat mu kamu akan di dekati oleh
dunia itu. Belajarla sesuatu itu dengan bijak dan janganlah kau meneyepelekan
apapun dan saling berbagi sesamamu karena dengan dia kamu bisa ada dan tiada.
Inget kamu hanyalah makluk lemah wahai manusia.
Daftar
Pustaka
Ahmad Syadali,1997. Filsafat Umum, Bandung : CV. Pustaka Setia.
Ahmad Tafsir.2007. Filsafat Umum,
Bandung: Rosda.
Donny Gahral Adian ,Persoalan-persoalan Filsafat.
Muhammad
adib. 2006. Filsafat Umum, Yogyakarta.
Pustaka pelajar.
Persoalan-persoalan Filsafat. Donny Gahral Adian